sakura

Senin, 23 September 2013

Farmasetika Dasar

            Farmasi berasal dari kata bahasa Yunani "pharmacon" yakni obat atau racun.
Perkembangan ilmu Farmasi
           Ilmu pengobatan tradisional awalnya berkembang di Cina, kemudian Yunani, Timur Tengah dan Wilayah Asia, Eropa banyak belajar di Timur Tengah.

Sejarah Kefarmasian
          Ilmu resep telah ada semenjak timbulnya penyakit. Dengan adanya manusia di dunia ini mulai timbul peradapan dan mulai terjadinya penyebaran penyakit yang dilanjutkan dengan usaha masyarakat untukmelakukan usaha pencegahan terhadap penyakit. Orang-orang yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran :
  • Hipocrates (460 – 370), memperkenalkan dunia farmasi dan kedokteran secara ilmiah. Disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
  • Dioscorides, orang pertama yang menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi terapan, karyanya “De Materia Medika”.
  • Galen (130 – 200 SM) memperkenalkan obat-obatan yang berasal dari alam, formula dan sediaan farmasi yang disebut Farmasi Galenik.
  • Philipus Aureulus Theopratus Bombatus van Holhenheim (1493 – 1541 SM) disebut Paracelsus, mempengaruhi perubahan farmasi , menyiapkan bahan obat spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.
     Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,maka ilmu farmasi pun mengalami perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling berkaitan,misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika, dan kimia farmasi.


Sejarah Pengembangan Obat
         Obat adalah suatu zat yang dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. Obat bisa didefinisikan sebagai racun, karena apabila salah dalam penggunaan obat maka obat itu bisa menjadi racun.
       Berangsur-angsur pengetahuan itu berkembang menjadi obat moderen yang di kenal sekarang, setelah melalui proses yang panjang.

Obat Asal Alam Nabati
     Pengunaan obat asal alam nabati yang di pergunakan sebagai obat yang berupa tumbuhan secara keseluruhan (Herbal), ada pula yang hanya akar (Radix, Rhizoma), kulit (Cortek), daun (Folia), biji (semen) dsb. Melalui penelitian-penelitian zat berkasiat yang di dapat di dalamnya berangsur diketahui misalnya:
Alkaloid dari:
Papaver somniferum (Morphine, Codeine, Papaverine)
Antropa Belladona (Atropine, Scopolamine, Hyoscyamine)
Ephedra vugaris (Ephedrin)
Rauwolfia serpentina (Reserpine), dll
Glikosida dari:
Digitalis lanata dan digitalis purpurea (Digoxine, Digitoxine)
Strophatus sp. (Stophantie), dll
Minyak atsiri dari:
Folia Menthae (Oleum Menthae pip.)
Fructus Anisi (Olum Anisi)
Petala Rosae (Oeum Santali), dll
Minyak/ lemak dari:
Ricinus communis (Oleum Ricini)
Thebroma Cacao (Oleum Cacao)
Cocos Nucifera (Oleum cocos)
Sesanum Indicum (Oleum Sesami), dll
Zat-zat seperti resin, gom, tannine dsb

Obat Asal Alam Hewani:
      Penggunaan asal alam hewani secara empirasi bedasakan penggalaman  menggunakan bagian dari hewani, misalnya hati sapi, hati ayam untuk “kurang darah” dsb. Yang digunakan sebagai subsitusi bila organ yang bersangkkutan  tiak atau kurang berfungsi. Beberapa contoh dapat disebut preparat organ dan hormonhormon:
Glandula suprarenalis (Adrelanile)
Glandula (Thyreoide (Thyroid)
Pancreas (Thypsine, Insuline)
Testis (hormon)

Obat Asal Alam Berupa mineral dan Garam-Garam
       Bahan mineral dan Garam yang secara empirasi sudah ratusan tahun dimanfaatkan sebagai obat . Beberapa contoh dapat diberikan ilustasi:
Fe ( atau berupa garamnya) yang terkandung dalam tanah tertentu.
Sulfur yang di keluarkan bersama air dari tanah (mata air seperti yang dapat di pacet jatim)
       Berbagi garam yang didapat dalam air yang dikeluarkan olh mata air di berbagai tempat di dunia, seperti Spa di belgia, Emas di Kalsbad di jerman, dll
     Perkembangaan selanjutnya ialah preparat-preparat (ekstrasi) dari bahan alami terutama dari tubuhan dapat di simpan dalam ukuran waktu yang lebih lama. Dua ilmuan  yang menyumbangkan  banyak dalam bidang pengobatan ialah Galen dokter dari yunani (tahun 980-1037). Preparat  asal nabati dikenal dengan nama preparat gelenik.
        Zat berkhasiat dari bhan alami dapat diketahui, dan sesudah zat di isolasi dapat pula di murnikan dengan langkah pasti dapat ditentukan rumus kimianya, kemudian dapat di buat oleh pabrik  obat secara sintetis, dengan sintetis lebih menguntungkan  dri pada mengambil zat dari asalnya.
        Perkembangan  berikutnya uasah membuat derivat daru bahan obat yang sudah di ketahui  rumus kimia, tujuan meningkatkan efektifitas atau mengurangi  efek samping obat yang tidak diinginkan (semi sintetis dan sintetis)
       Obat yang sekarang dipakai juga ada yang merupakan obat sintetik murni yang dibuat oleh pabrik kimia, ada yang di temukan secara “kebetulan” ialah preprat Sulfanilamit (murni sintetik).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar