Farmasi berasal dari kata bahasa Yunani
"pharmacon" yakni obat atau racun.
Perkembangan ilmu Farmasi
Ilmu pengobatan tradisional awalnya berkembang di
Cina, kemudian Yunani, Timur Tengah dan Wilayah Asia, Eropa banyak belajar di
Timur Tengah.
Sejarah Kefarmasian
Ilmu resep telah ada semenjak timbulnya penyakit. Dengan adanya manusia di
dunia ini mulai timbul peradapan dan mulai terjadinya penyebaran penyakit yang
dilanjutkan dengan usaha masyarakat untukmelakukan usaha pencegahan terhadap
penyakit. Orang-orang yang berjasa dalam perkembangan farmasi dan kedokteran :
- Hipocrates
(460 – 370), memperkenalkan dunia farmasi dan kedokteran secara ilmiah.
Disebut sebagai Bapak Ilmu Kedokteran.
- Dioscorides,
orang pertama yang menggunakan tumbuh-tumbuhan sebagai ilmu farmasi
terapan, karyanya “De Materia Medika”.
- Galen
(130 – 200 SM) memperkenalkan obat-obatan yang berasal dari alam, formula
dan sediaan farmasi yang disebut Farmasi Galenik.
- Philipus
Aureulus Theopratus Bombatus van Holhenheim (1493 – 1541 SM) disebut
Paracelsus, mempengaruhi perubahan farmasi , menyiapkan bahan obat
spesifik dan memperkenalkan zat kimia sebagai obat internal.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,maka ilmu farmasi pun mengalami
perkembangan hingga terpecah menjadi ilmu yang lebih khusus, tetapi saling
berkaitan,misalnya farmakologi, farmakognosi, galenika, dan kimia farmasi.
Sejarah Pengembangan Obat
Obat adalah suatu zat yang
dimaksudkan untuk dipakai dalam diagnosis, mengurangi rasa sakit, mengobati
atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan. Obat bisa didefinisikan sebagai
racun, karena apabila salah dalam penggunaan obat maka obat itu bisa menjadi
racun.
Berangsur-angsur pengetahuan itu
berkembang menjadi obat moderen yang di kenal sekarang, setelah melalui proses
yang panjang.
Obat Asal Alam Nabati
Pengunaan obat asal alam nabati yang di
pergunakan sebagai obat yang berupa tumbuhan secara keseluruhan (Herbal), ada
pula yang hanya akar (Radix, Rhizoma), kulit (Cortek), daun (Folia), biji
(semen) dsb. Melalui penelitian-penelitian zat berkasiat yang di dapat di
dalamnya berangsur diketahui misalnya:
Alkaloid dari:
Papaver somniferum (Morphine, Codeine,
Papaverine)
Antropa Belladona (Atropine, Scopolamine,
Hyoscyamine)
Ephedra vugaris (Ephedrin)
Rauwolfia serpentina (Reserpine), dll
Glikosida dari:
Digitalis lanata dan digitalis purpurea
(Digoxine, Digitoxine)
Strophatus sp. (Stophantie), dll
Minyak atsiri dari:
Folia Menthae (Oleum Menthae pip.)
Fructus Anisi (Olum Anisi)
Petala Rosae (Oeum Santali), dll
Minyak/ lemak dari:
Ricinus communis (Oleum Ricini)
Thebroma Cacao (Oleum Cacao)
Cocos Nucifera (Oleum cocos)
Sesanum Indicum (Oleum Sesami), dll
Zat-zat seperti resin, gom, tannine dsb
Obat Asal Alam Hewani:
Penggunaan asal alam hewani secara
empirasi bedasakan penggalaman menggunakan bagian dari hewani, misalnya
hati sapi, hati ayam untuk “kurang darah” dsb. Yang digunakan sebagai subsitusi
bila organ yang bersangkkutan tiak atau kurang berfungsi. Beberapa contoh
dapat disebut preparat organ dan hormonhormon:
Glandula suprarenalis (Adrelanile)
Glandula (Thyreoide (Thyroid)
Pancreas (Thypsine, Insuline)
Testis (hormon)
Obat Asal Alam Berupa mineral dan
Garam-Garam
Bahan mineral dan Garam yang secara
empirasi sudah ratusan tahun dimanfaatkan sebagai obat . Beberapa contoh dapat
diberikan ilustasi:
Fe ( atau berupa garamnya) yang terkandung
dalam tanah tertentu.
Sulfur yang di keluarkan bersama air dari
tanah (mata air seperti yang dapat di pacet jatim)
Berbagi garam yang didapat dalam air yang
dikeluarkan olh mata air di berbagai tempat di dunia, seperti Spa di belgia,
Emas di Kalsbad di jerman, dll
Perkembangaan selanjutnya ialah
preparat-preparat (ekstrasi) dari bahan alami terutama dari tubuhan dapat di
simpan dalam ukuran waktu yang lebih lama. Dua ilmuan yang
menyumbangkan banyak dalam bidang pengobatan ialah Galen dokter dari
yunani (tahun 980-1037). Preparat asal nabati dikenal dengan nama
preparat gelenik.
Zat berkhasiat dari bhan alami dapat
diketahui, dan sesudah zat di isolasi dapat pula di murnikan dengan langkah
pasti dapat ditentukan rumus kimianya, kemudian dapat di buat oleh pabrik
obat secara sintetis, dengan sintetis lebih menguntungkan dri pada
mengambil zat dari asalnya.
Perkembangan berikutnya uasah
membuat derivat daru bahan obat yang sudah di ketahui rumus kimia, tujuan
meningkatkan efektifitas atau mengurangi efek samping obat yang tidak
diinginkan (semi sintetis dan sintetis)
Obat yang sekarang dipakai juga ada yang
merupakan obat sintetik murni yang dibuat oleh pabrik kimia, ada yang di
temukan secara “kebetulan” ialah preprat Sulfanilamit (murni sintetik).